Melawan Lupa (Bahwa Dulunya Anak-anak)

Na Willa, nama gadis kecil itu. Ia menerjunkanku dalam dunianya. Dunia anak-anak yang polos, penuh rasa ingin tahu, dan apa adanya. Saya sungguh bahagia menyelami dunianya!

Na Willa menunjukkan bahwa anak-anak mudah bahagia, bahkan untuk hal yang remeh. Tapi juga tak selalu indah, jadi anak-anak pun ada sulitnya. Melempar tantrum karena kemauan tak selalu terpenuhi, tak tahan ingin melanggar larangan orang tua karena rasa penasaran yang membuncah, atau kesal karena direndahkan orang.

Memoar masa kecil pun meletup-letup, betapa akrabnya saya dulu dengan kejadian-kejadian yang dialami atau pikiran yang dimiliki Na Willa. Saya jadi ingat, saking polosnya saya waktu kecil, saya menangis saat melihat foto-foto pernikahan orang tua saya karena tidak ada saya di dalamnya. Saya kesal tidak diajak foto. Sama seperti Na Willa yang menginginkan ikan bandeng yang punya banyak mata karena dia suka makan mata bandeng. Aduh, anak-anak polos ya, tapi tidak bodoh, lho.

Na Willa memang “hanya” bercerita tentang dirinya, keluarga, teman-temannya, dan lingkungannya. Tapi cerita yang memang diambil dari sudut pandang Na Willa ini dikemas dengan apik oleh Reda Gaudiamo dalam dua seri novel. Seri pertamanya berjudul Na Willa, bersampul warna merah, dan seri keduanya berjudul Na Willa dan Rumah dalam Gang yang bersampul hijau. Ilustrasi hitam-putih oleh Cecilia Hidayat dalam buku ini menambah kesan oldies, tapi unyu sekali. Meskipun Na Willa kecil berada di era saat radio gencar memutar lagu Lilis Suryani (hayo, tahun berapa? Mungkin tahun ayah-ibumu kecil dulu?), tapi pikiran, keluguan, dan kedegilan anak-anak itu masih persis seperti anak-anak era tahun ’90an, di masa kecil saya berada. Mudah-mudahan anak zaman sekarang pun masih punya ke-anak-anak-an yang sama.

 

Saya tak mau banyak mengungkap ada cerita apa saja di buku ini karena saya tidak mau jadi spoiler. Sudah cukup banyak ulasan tentang buku ini yang mencipratkan sebagian isinya, dan itu mengurangi kenikmatan membaca. Jadi saya sarankan jangan seperti saya yang banyak membaca ulasan tentang buku ini, ya. Oh ya, saya suka dengan karakter Mak, ibunya Na Willa. Mungkin marah-marah dan cubitannya untuk Na Willa bukan panutan, tapi dia adalah ibu yang menyenangkan. Saya ingin juga jadi ibu yang menyenangkan sepertinya, bahkan lebih! Oh ya, dan lagi….saya suka dengan kata pengantar dari penulis dan surat dari penerbit di akhir buku. Sungguh personal sekali!

Saya bersyukur membaca dua seri novel anak karya Reda Gaudiamo ini meski agak terlambat karena gembar-gembornya sudah lewat. Di saat saya sedang jenuh menggali buku parenting yang berisi how and what to do untuk orang tua, saya justru senang lebih memahami anak-anak lewat kedua novel ini. Novel ini saya rekomendasikan untuk anak-anak (kalau dia suka baca buku mungkin dari usia 7 tahun), dan juga orang tua yang ingin bernostalgia dan kembali akrab dengan dunia anak. Bagi saya, kedua novel ini sangat manjur sebagai book to read during tough times in parenthood. Sebab, seiring jadi dewasa, saya sering lupa rasanya jadinya anak-anak. Padahal, berhadapan dengan anak kadang tidak bisa hanya dengan memakai kacamata orang tua saja, tapi juga kacamata anak. Benar lah pasti ada alasan di balik kedegilan dan kenakalan anak-anak, mungkin dipicu rasa ingin tahu atau untuk kesenangan semata. Jadi ya, rileks jeung, namanya juga anak-anak, mereka juga ingin mengerti tentang dunia ini, kok. Duh, jadi tidak sabar menunggu seri ketiganya terbit. Meski mungkin terbitnya besok, besok, atau besoknya lagi, ku kan menunggu!

Detail buku
Judul: Na Willa (buku ke-1, cetakan ke-3 pada September 2019), Na Willa dan Rumah dalam Gang (buku ke-2, cetakan ke-2 pada September 2019)
Penulis: Reda Gaudiamo
Ilustrator: Cecilia Hidayat
Penerbit: POST Press

#Writober #RBMIpJakarta #IbuProfesionalJakarta #InstitutIbuProfesional #Writober9 #Lupa #WritoberLupa #ResensiBuku #ReviewBuku #UlasanBuku #NaWilla

One thought on “Melawan Lupa (Bahwa Dulunya Anak-anak)

  1. Pingback: Writober Challenge: the Recap | Little Hikari

Leave a comment