Jajanan Baru Mila

“Mila, mulai besok Mama tidak kasih kamu uang jajan, ya. Mama bawakan bekal saja,” ucap mama seusai mengajarkan soal terakhir PR matematika kepada Mila. Mila yang sedang membereskan alat tulisnya terkejut, “Haa? Mama nggak kasih Mila uang jajan? Nanti Mila nggak bisa beli cilok kesukaan Mila, dong!”. Mama mengelus kepala siswi Kelas 4 SD itu, “maafkan Mama, ya. Mama mengerti Mila suka banget sama semua jajanan sekolah. Tapi mulai besok kita coba makan yang lebih sehat, ya?”. Mila memajukan mulut tanda cemberut, “ah Mama, Mila nggak mau!”. Buru-buru Mila berlari ke kamar dan mulai menangis. “Huhuhu, Mama jahat! Sudah tahu Mila suka jajan, malah nggak boleh. Biar saja, Mila memang gemuk karena suka jajan, kok!” isak Mila sambil memeluk boneka pandanya. Mila pun terus menangis hingga tertidur.

Keesokan harinya, Mama benar-benar tidak memberi Mila uang jajan. Sebagai gantinya, kotak bekal besar terbungkus kain ungu dibawakannya untuk Mila. Mila menerimanya dengan wajah ditekuk sambil pamit berangkat sekolah diantar Ayah.

Image result for kotak bekal jepang dibungkus kain

 

Mila tidak bisa berkonsentrasi sejak pelajaran pertama dimulai. Ia menatap awan dari jendela kelas dan bergumam dalam hati. Wah, bentuk awannya seperti gulali yang dijual Bang Wawan. Hmm, pasti enak kalau bisa makan gulali saat istirahat nanti. Mila segera menepis khayalannya karena tahu ia tidak mungkin bisa membelinya. Ia pun kembali mencoba memperhatikan Ibu Guru mengajar.

Image result for gulali kapas

 

“Sssttt, Mila! Kenapa kamu mencoret-coret bukumu? Nih, hapus pakai penghapus pensilku!” bisik Numa, teman sebangku Mila membuyarkan lamunan Mila. Mila menerima penghapus Numa yang berbentuk bulat itu sambil tersenyum lemah, “terima kasih, Numa. Aku pinjam ya,” Mila menghela napas panjang. Huh, bahkan penghapus Numa mirip cilok kesukaanku, pikir Mila sedih. Ia masih tak bisa menerima kenyataan kalau ia tak bisa lagi membeli cilok kesukaannya.

Image result for cilok

 

Teng! Teng! Teng! Bel jam istirahat pun berbunyi. Numa mengajak dua sahabatnya, Mila dan Santi untuk membeli jajanan di belakang sekolah, “Mil, San. Yuk, kita jajan!” ajaknya bersemangat. “Kalian jajan berdua saja, deh. Mamaku membawakan bekal hari ini. Kutunggu kalian di bangku taman ya,” kata Mila. “Baiklah, Mil. Nanti kita makan sama-sama, ya!” ujar Santi. Numa dan Santi pun pergi jajan meninggalkan Mila. Mila dengan lunglai berjalan ke bangku taman seperti janji mereka.

Dengan hati-hati Mila membuka ikatan kain kotak bekal dari Mama. Mila menemukan surat dari Mama. Mila sayang, semoga Mila suka bekal dari mama. Mama juga membuatkan teka-teki silang yang suka Mila mainkan. Nanti Mila kerjakan bersama teman-teman, ya. Begitu tulisan Mama dalam suratnya. Mila menatap kotak bekal bermotif bunga itu sejenak lalu membukanya.

“Waaahhh!!”, seru Mila setengah berbisik karena terkejut melihat isi bekalnya. Nasi berbentuk panda, sosis berbentuk bunga, sayuran hijau, dan sate buah tersusun rapi di dalamnya. Mila jadi sedikit sayang untuk memakannya karena bentuknya yang cantik itu. Mila pun memakan sate buahnya terlebih dahulu. Sedetik kemudian, datanglah Numa dan Santi membawa jajanan masing-masing. Numa membawa burger dan Santi membawa cireng isi. “Wah, bekalmu bagus banget, Mila! Siapa yang membuat?” tanya Numa. “Mamaku yang buat! Cantik ya, bentuknya panda kesukaanku, lho!” Mila tersenyum bangga. “Kelihatannya enak sekali, Mil! Aku mau minta mamaku membuatkan yang seperti itu juga, ah!” ujar Santi menimpali. Mila melanjutkan makannya dengan lahap dan senyum mengembang. Setelah makan, mereka mengisi teka-teki silang buatan mama Mila dengan riang sampai waktu istirahat usai.

 

Sepulang sekolah, Mila buru-buru mencari mama. “Mamaaaa!!!” teriak Mila memanggil. Buru-buru dia letakkan tas di sofa ruang keluarga dan berlarian mencari mama di seluruh penjuru rumah. “Mama!” seru Mila sambil memeluk mama dari belakang saat menemukannya berada di halaman belakang. “Ada apa, Mila?” tanya mama heran, tidak biasanya Mila pulang sekolah seperti ini. “Ma, Mila sukaaa banget sama bekal dari Mama! Bentuknya lucu dan rasanya enak. Santi dan Numa juga memuji bekal dari Mama!”. Mama tersenyum lega, “alhamdulillah kalau Mila suka. Besok mau mama buatkan bekal lagi?” tanya Mama penuh harap. “Mau dong, Ma! Tolong buatkan teka-teki silang juga ya, Ma. Buatan Mama yang tadi seru banget!” kata Mila sambil mengacungkan kedua jempolnya. “Oke deh, Ratu Mila! Insya Allah besok Mama buatkan lagi ya! Sekarang Mila ganti baju dulu, setelah itu kita makan cemilan,” ujar Mama. “Wah, cemilan apa, Ma? Tumben Mama buat cemilan!” tanya Mila penasaran. “Hmm, rahasia! Makanya Mila cepat ganti baju dulu!” pinta Mama. “Oke, Ma!” sahut Mila mengacungkan jempol tangan kanannya. Mila berlari riang menuju kamar sambil bertanya-tanya dalam hati. Hmm, kejutan apa lagi ya yang akan disuguhkan Mama? Aku tidak sabar!

 

#Writober #RBMIpJakarta #Ibuprofesionaljakarta #Writober2 #WritoberJajan #Jajan #CeritaAnak #CerpenAnak #CeritaPendekAnak

One thought on “Jajanan Baru Mila

  1. Pingback: Writober Challenge: the Recap | Little Hikari

Leave a comment